Sosok

Sekilas Cerita Pengalaman Kerja Bapak Multazam Di KUA Semboro

Bagi Bapak Multazam, menjadi seorang Kepala KUA wajib memiliki kompetensi dasar yang terukur dan teruji melalui mekanisme kelembagaan. Di KUA Kecamatan Semboro, tempat pertama saya diangkat sebagai Kepala setelah sebelumnya menjabat sebagai Penghulu, saya merasa tugas-tugas pokok seperti nikah, cerai, dan rujuk adalah bagian dari tanggung jawab sehari-hari yang harus dijalankan dengan baik.

Namun, bagi saya, menjadi Kepala KUA bukan hanya soal menjalankan tugas administrasi rutin. Salah satu prinsip utama yang saya pegang adalah membangun hubungan yang erat dan profesional dengan semua pihak terkait. Ini mencakup staf KUA, Muspika, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh lapisan masyarakat. Saya percaya bahwa sinergi dan kolaborasi yang baik dapat mempermudah pencapaian program-program kerja KUA, yang pada akhirnya bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

Keakraban yang terjalin, baik dalam lingkup kedinasan maupun di luar dinas, terbukti mampu menciptakan keharmonisan dan kerukunan umat, baik antar sesama umat beragama maupun antar agama. Hal ini, saya yakini, merupakan salah satu kunci penting dalam mewujudkan moderasi beragama yang ideal di wilayah Semboro. Melalui interaksi yang terus menerus dengan berbagai pihak, banyak peluang terbuka bagi KUA untuk bekerja sama dengan lembaga atau instansi lain dalam merealisasikan program-program yang lebih luas.

Dua tugas pokok yang saya berikan perhatian lebih adalah bidang wakaf dan zakat. Saya selalu menyampaikan pentingnya sertifikasi tanah wakaf dan peran lembaga Amil di masyarakat. Hasilnya, ada peningkatan signifikan dalam minat masyarakat untuk mengurus sertifikasi tanah wakaf, baik melalui AIW maupun BPN. Di sisi lain, kami juga berhasil bekerja sama dengan BAZNAS untuk mendorong pembentukan UPZ di Semboro, dan saat ini sudah ada 18 masjid yang memiliki UPZ.

Pencapaian ini, meski belum sepenuhnya sempurna, adalah awal yang baik. Kami akan terus meningkatkan kualitas dan kuantitas program yang telah dijalankan, dengan tujuan untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Sebagai Kepala KUA, saya selalu berusaha hadir di tengah masyarakat, bukan sekadar menunggu mereka datang ke kantor. Saya percaya, semakin sering saya terjun langsung ke lapangan, semakin besar peluang untuk menciptakan dampak positif yang lebih luas. Dengan demikian, setiap langkah yang diambil diharapkan mendapat ridha dari Allah SWT.

Editor: Wildan Miftahusssurur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *